Mangelang
Analisa,02 Februari 2010
Informasi penting bagi Anda yang ingin berkungjung ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Mulai 1 Februari ini, pengunjung candi Buddha terbesar di Indonesia itu dilarang mengenakan celana pendek atau rok mini.
Kepala Unit PT.Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Pujo Wurano membenarkan adanya peraturan baru tersebut. Menurut Pujo, kebijakan ini untuk menghormati Borobudur sebagai tempat yang sakral bagi umat Buddha.
"Kita juga meminta pengunjung wanita tidak mengenakan sepatu berhak tinggi. Kewajiban ini berlaku bagi pria dan wanita", ujar Pujo kepada detikcom di kantornya di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Mangelang, Jawa Tengah, Senin (1/2).
Pujo menambahkan, kebijakan ini baru dalam taraf uji coba hingga Maret mendatang. Diharapkan dengan sosialisasi ini, para wisatawan bisa memahami kebijakan baru tersebut.
Namun demikian, wisatawan yang sudah terlanjur datang mengenakan celana pendek atau rok mini tak perlu khawatir. Pengelola Candi Borobudur telah menyediakan selendang batik dan sandal karet. Dalam masa uji coba ini, semua perlengkapan itu disediakan gratis.
"Dalam perkembangannya nanti, kami akan membahas apakah barang-barang ini perlu disewakan atau dijual. Selain menghormati Candi Borobudur, kebijakan ini juga untuk mempopulerkan batik sebagai budaya asli Indonesia".
Di sekitar Candi Borobudur sendiri sudah ada 40 pengrajin batik yang merupakan binaan PT TWCB. Nantinya direncanakan mereka akan memproduksi batik khusus bermotif relief, seperti jenis Karmawibangga, Rupa Dhatu dan Arupa Dhatu, ungkap Pujo.
Kebijakan baru ini disambut dengan beragam sikap oleh pengunjung Borobudur. Ada yang senang, bingung dan kaget.
"Saya merawa kaget. Tetapi demi menghormati warisan budaya, saya rasa kebijakan ini bagus dan menjaga etika", ujar Shinta, wisatawan dari Jakarta yang mengenakan celana pendek. (dtc)
Langganan:
Postingan (Atom)